KEBADUYAAN TIONGHOA
Perkenalkan nama saya yohanes kurniawan,
Lahir dari keluarga suku tionghoa merupakan tugas bagi saya untuk
mempertahankan buadaya tionghoa, di penulisan kali ini saya akan membahas
sejarah, kesenian, kuliner dan perayaan suku tionghoa.
·
Sejarah
suku tionghoa
Kata Tionghoa berasal dari kata 中华 (zhong hua =>
dibaca cung hua) yang artinya adalah bangsa tengah. Berdasarkan berita China
yang ditulis oleh Fa Hian dan I Ching disebutkan bahwa sejak sekitar abad ke 4
M banyak orang China yang datang ke Indonesia. Mereka ada yang datang untuk
mengunjungi kerajaan Sriwijaya untuk belajar agama Budha, kerajaan Tarumanegara
(disebut To-lo-mo dalam bahasa mandarin), kerajaan Kalingga yang diperintah
oleh ratu Sima (untuk berguru agama Budha dengan Jnabhadra), dan berdagang
dengan beberapa kerajaan yang ada di nusantara. Bahkan pada zaman Kubilai Khan
pernah dikirim pasukan ke daerah Jawa Timur untuk menghukum raja Jawa (yang
dimaksud adalah Kertanegara. Tetapi karena terjadi pemberontakan oleh
Jayakatwang, akhirnya dimanfaatkan oleh raden Wijaya untuk mengalahkan
Jayakatwang dan membentuk kerajaan baru yaitu kerajaan Majapahit).
·
Kesenian tionghoa
1.
Barongsai
Adalah tarian tradisional Tionghoa dengan
menggunakan kostum yang menyerupai singa. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa
singa adalah lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian ini dipercaya merupakan
pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan sehingga umumnya diadakan pada
berbagai acara penting seperti pembukaan restoran, pendirian klenteng, dan
tentu saja perayaan Tahun Baru Imlek.
2.
Pertunjukan Wayang Potehi
Potehi berasal dari kata "poo" (kain),
"tay" (kantung) dan "hie" (wayang). Wayang Potehi adalah
wayang boneka yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memasukkan tangan mereka
ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain. Kesenian
ini sudah berumur sekitar 3.000 tahun dan berasal dari daratan Tiongkok asli.
·
Kuliner Tionghoa
1.
Kue
bulan / Tiong Chiu Pia
Dasarnya berbentuk bulat, yang melambangkan
kebulatan dan keutuhan. Namun seiring perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya
muncul menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan.
2.
Bakcang
Makanan dalam bungkusan daun, isinya ketan atau nasi
yang ditambah daging dan isi lainnya sesuai selera
.
.
3.
Lumpia
Memiliki ciri khas pada bahan bakunya, yaitu rebung.
Selain rebung dari bambu muda, beberapa bahan yang juga utama adalah udang dan
telur, termasuk tepung terigu yang digunakan sebagai pembungkus.
4.
Siomay
Makanan yang terbuat dari terigu diisi campuran
daging, udang dan lain-lain. Terdapat banyak macam isi siomay mulai dari siomay
ikan tenggiri, ayam, udang, kepiting, atau campuran daging ayam dan udang.
Kulit siomay mirip dengan kulit pangsit.
5.
Bakpao
Biasanya diisi dengan daging ayam, sayur-sayuran,
srikaya manis, coklat, selai kacang kedelai, kacang azuki, kacang hijau,dan
sebagainya. Bakpao yang berisi daging ayam dinamakan kehpao.
6.
Bakso
Daging yang dicincang dan dibentuk menjadi
bulat,biasanya daging yang digunakan adalah daging sapi atau ikan.
7.
Mie
Dapat dibuat dari berbagai macam tepung seperti
tepung terigu, tepung beras, tepung kanji, tepung kacang hijau dan lain lain.
8.
Tahu
Pong
Tahu yang tengahnya kosong. Tahu ini sebenarnya tahu
biasa, seperti tahu-tahu lain yang kita kenal. Bedanya karena proses pembuatan
yang sedikit berbeda, tingkat kepadatan akhir yang berbeda menyebabkan bolong.
9. Kue Keranjang
Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula, serta
mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket. Kue ini merupakan salah satu kue
khas atau wajib pada saat perayaan tahun baru imlek.
·
Perayaan Suku Tionghoa
Tahun
Baru Imlek
Tahun baru imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan
Tahun Baru Imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (penanggalan Tionghoa)
dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal ke lima belas (pada saat bulan
purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chuxi yang berarti "malam
pergantian tahun". Biasanya dirayakan dengan menyulut kembang api
Festival
Lampion
Adalah festival dengan hiasan lentera yang dirayakan setiap tahunnya pada hari ke-15 bulan
pertama (menurut penanggalan Tionghoa). Festival inilah yang menandai
berakhirnya perayaan tahun baru Imlek. Festival ini biasanya dirayakan secara
luas di Tiongkok, Taiwan, Hongkong dan negara-negara yang terdapat komunitas
Tionghoa.
Cap
Go Meh
Melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa
perayaan Imlek bagi komunitas Tionghoa. Pada tanggal ini juga merupakan bulan
penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut. Perayaan ini dirayakan dengan jamuan
besar dan berbagai kegiatan.
Budaya tionghoa
yang mendukung saya mencapai cita-cita
1.
Bekerja
keras
Orang
tionghoa selalu berusa untuk mencapai sesuatu yg diingginkan dengan usaha yang
kuat.
2.
Menabung
Sekecil apapun penghasilan kita jika dipaksakan ditabung
pasti ada hasilnya, itulah perinsip orang tionghoa.
3.
Berhemat
Setelah menabung pasti ada kata
berhemat untung kita bisa menabung, iya merupakan bagian orang tionghoa.
4. Menghindari berhutang
Hutang merupakan beban, yang selalu
ditakuti bagi orang tionghoa, jadi orang tionghoa selalu menghindari hutang.
5. Bercita-cita
Orang tionghoa tidak takut bermimpi
untuk mencapai cita-cita, karena mereka selalu bekerja keras untuk
cita-citanya.
Budaya tionghoa
yang menghambat saya mencapai cita-cita
1.
Kurang
memikirkan diri sendiri
Kebanyakan
orang tionghoa lebih memementingkan orang lain dan pekerjaannya, dan
mengabaikan kesetahannya sendiri.
2. Adat menikah yang banyak
Orang
tionghoa memiliki adat saat melangsungkan pernikahan yang banyak dan sulit
(lamaran,
sangjit, liew tia dan acara pernikahan)