Pages

Senin, 14 Desember 2015

Imbuhan dari bahasa asing dan contohnya

 
Imbuhan dari bahasa asing
        Yang perlu kita pelajari ialah adanya imbuhan yang berasal dari bahasa asing yang kadangjuga dikenakan pada kata dasar bahasa Indonesia. Kata-kata asing yang diserap dalam bahasa Indonesia itu pada dasamya kita pandang sebagai kata dasar. Namun demikian bentuk-bentuk kata asing itu bermacam-macam, sehingga memungkinkan kita untuk menganalisis bentuk-bentuk tersebut dan menemukan awalan atau akhirannya. Kita mengenal kata-kata objek. objektzj; objektivitas. objektivisme. objektivisasi. Dari bentuk tersebut kita menemukan kata dasar objek, akhiran if,' itas. -isme. -isasi. Di samping kata moral atau sosial kita kenai adanya amoral. atau asosial. Di samping kata evaluasi kita mengenal devaluasi. di samping regulasi kita mengenal deregulasi. di samping harmoni kita mengenal disharmoni, di samping integrasi kita mengenal disintegrasi. Demikianlah kita mengenal adanya awalan a-, de-, dis-.

1. Awalan
Awalan-awalan pada kata-kata serapan yang disadari adanya, juga oleh penuturyang bukan dwibahasawan, adalah sebagai berikut:
a. a- seperti pada amoral, asosial, anonym, asimetris. Awalan ini mengandung arti 'tidak' a tau 'tidak ber';
b. anti- seperti pada antikomunis, antipemerintah, antiklimaks, antimagnet, antikarat yang artinya 'melawan' atau 'bertentangan dengan';
c. bi- misalnya pada bilateral, biseksual, bilingual, bikonveks. Awalan ini artinya 'dua'; d. de- seperti pada dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi. Awalan ini artinya 'meniadakan' atau 'menghilangkan';
e. eks- seperti pada eks-prajurit, eks-presiden, eks-karyawan, eks-partai terlarang. Awalan ini artinya 'bekas' yang sekarang dinyatakan dengan kata 'man tan'.
f. ekstra- seperti pada ekstra-universiter, ekstra-terestrial, ekstra linguistic, kadang juga dipakai pada kata-kata bahasa Indonesia sendiri. Contoh: ekstra-ketat, ekstra-hati-hati. Awalan ini artinya 'tambah', 'diluar', atau 'sangat';
g. hiper- misalnya pada hipertensi, hiperseksual, hipersensitif. Awalan ini artinya 'lebih' atau 'sangat'; h. in- misalnya pada kata inkonvensional, inaktif, intransitive. Awalan ini artinya 'tidak'; 1. infra- misalnya pada infrastruktur, inframerah, infrasonic. Awalan ini artinya 'di tengah'; J. intra- misalnya pada intrauniversiter, intramolekuler. Awalan m1 artinya di dalam';  
k. inter- misalnya interdental, internasional, interisuler, yang biasa di Indonesiakan dengan antar-;
1. ko- misalnya pada kokulikuler, koinsidental, kopilot, kopromotor. Awalan ini artinya 'bersama-sama' atau 'beserta';
m. kontra-misalnya pada kontrarevolusi. kontradiksi, kontrasepsi. Awalan ini artinya 'berlawanan' atau 'menentang';
n. makro- misalnya pada makrokosmos. makroekonomi, makrolinguistik. Awalan ini artinya 'besar' atau 'dalam arti luas';
o. mikro- seperti pada mikroorganisme, mikrokosmos, microfilm. Awalan ini artinya 'kecil' atau 'renik';
p. multi- seperti pada multipartai, multzjutawan, multikompleks, multilateral, multilingual. Awalan ini artinya 'ban yak';
q. neo- seperti pada neokolonialisme, neofeodalisme. neorealisme. Awalan ini artinya 'barn';
r. non- seperti pada nongelar, nonminyak, nonmigas, nonberas, non Opec. Awalan ini artinya 'bukan' a tau 'tidak her-'.

2. Akhiran
          Pada kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia kita jumpai
akhiran-akhiran seperti berikut:
a. -al misalnya pada actual, structural, emosional, intelektual. Kata-kata yang berakhiran al ini tergolong kata sifat;
b. -asi/isasi misalnya pada afiksasi, konfirmasi, nasionalisasi, kaderisasi, komputerisasi. Akhiran tersebut menyatakan 'proses menjadikan' atau ' penambahan';
c. -asme misalnya pada pleonasme, aktualisme, sarkasme, antusiasme. Akhiran ini menyatakan kata benda;
d. -er seperti pada primer, sekunder, arbitrer, elementer. Akhiran ini menyatakan sifat;
e. -et seperti pada operet, ma_voret, sigaret, novelette. Akhiran ini menyatakan pengertian 'kecil'. Jadi operet itu 'opera kecil', novelet itu 'novel kecil';
f. -ilwi/iah misalnya pada hakiki, maknmvi, asasi, as ali, duniawi, gerejani, insani, harfiah, unsuriyah, wujudiyah. Akhiran-akhiran ini menyatakan sifat;
g. -if misalnya pada aktif, transitif, obyektif, agentif, naratif. Akhiran ini menyatakan sifat;
h. -ik 1 seperti pada linguistic, statistic, semantic, dedaktik. Akhiran ini menyatakan 'benda' dalam arti 'bidang ilmu'; -ik 2 seperti pada spesifik, unik. karakteristik. fanatic. otentik. Akhiran ini menyatakan sifat;
1. -il seperti pada idiil, materiil, moril. Akhiran ini menyatakan sifat. Pada kata-kata lain kata-kata ini diganti dengan al;
J. -is 1 pada kata praktis, ekonomis. yuridis, praktis, legendaries. apatis. Akhiran ini menyatakan sifat; -is 2 pada kata ateis, nove lis, sukamois, Marxis, prosaic, esei. Akhiran ini menyatakan orang yang mempunyai faham seperti disebut dalam kata dasar, atau orang yang ahli menulis dalam bentuk seperti yang disebut di dalam kata dasar;
k. -isme seperti pada nasionalisme, patriotisme, Hinduisme, bapakisme. Isme artinya 'faham';
l. -logi seperti pada jilologi, sosiologi, etimologi, kelirumologi, -logi artinya 'ilmu'; 
m. -ir seperti pada mariner, avonturir, banker. Akhiran ini menyatakan orang yang bekerja pada bidang atau orang yang mempunyai kegemaran ber-;
n. -or seperti pada editor. operatm: deklamator, n.oderator. Akhiran ini artinya orang yang bertindak sebagai orang yang mempunyai kepandaian seperti yang terse but pada kata dasar;
o. -ur seperti pada donator, redaktur, kondektur, debitur, direktur. Akhiran ini seperti yang di atas menyatakan agentif a tau pelaku; p. -itas seperti pada aktualitas, objektivitas. universitas, produktivitas. Akhiran ini menyatakan benda.

Referensi :
·         Tri wahyu R. N. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Gunadarma
·         http://www.nyunyu.com/main-article/detail/ada-apa-dengan-%E2%80%9Ddi-%E2%80%9D#.Vm9fPTDcjIU

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Kak kalo normalisasi itu kan proses menjadi normal y kak ada gak pemberhentian kata proses itu kak apa pencegahannya soal saudara ku ingin sekali dia menjadi ahli bahasa kak dia berbicara normalisasi pada manusia itu pencegahan kata isasi gmna kak atau perbaikan pada manusia nya

Awandafitya mengatakan...

kak kasih contoh dong kesalahan penggunaan imbuhan dari bahasa asing

Posting Komentar