Pengertian
Game Engine
Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang
untuk menciptakan dan pengembangan video game. Ada banyak mesin permainan yang
dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop
seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas inti biasanya
disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D
atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara,
script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori,
threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik. Proses pengembangan
permainan sering dihemat oleh sebagian besar menggunakan kembali mesin
permainan yang sama untuk menciptakan permainan yang berbeda.
Engine bukanlah executable program, artinya engine
tidak bisa dijalankan sebagai program yang berdiri sendiri. Diperlukan sebuah
program utama sebagai entry point atau titik awal jalannya program. Pada C++,
entry point-nya adalah fungsi ‘main().’ Biasanya program utama ini relatif
pendek. Game engine adalah program yang ‘memotori’ jalannya suatu program game.
Kalau game diilustrasikan sebagai ‘musik’ yang keluar dari mp3 player, maka
engine adalah ‘mp3 player’ dan program utama adalah ‘data mp3’ yang dimasukkan
ke dalam mp3 player tersebut. Dengan adanya engine, waktu, tenaga dan biaya
yang dibutuhkan untuk membuat game software menjadi berkurang secara
signifikan. Beberapa game dengan jenis dan gameplay yang hampir sama bisa
dibuat dengan sedikit usaha bila terlebih dulu dibuat engine-nya. Setelah
engine diselesaikan, programmer hanya perlu menambahkan program utama, memakai
resources (objek 3D, musik, efek suara) yang baru, dan, jika benar-benar
dibutuhkan, sedikit memodifikasi engine sesuai kebutuhan spesifk dari game yang
bersangkutan. Program game engine seluruhnya berorientasi objek. Dia lebih
bersifat reaktif daripada prosedural. Sulit untuk menggambarkan engine secara
keseluruhan dalam flow-chart, karena alur program bisa diatur sesuai dengan
keinginan pemakai engine, yaitu game programmer.
Sejarah dari
Game Engine
Istilah “Game Engine” muncul pada pertengahan 1990-an,
terutama dalam kaitannya dengan game 3D seperti orang pertama
shooters (FPS). (Lihat juga: pertama-orang jujur
mesin).Begitulah popularitas id Software ’s Doom dan Quakepermainan
yang, daripada bekerja dari nol, lain pengembangberlisensi bagian inti
dari perangkat lunak dan grafis yang dirancang mereka sendiri, karakter,
senjata, dan tingkat-”permainan isi” atau “permainan aset.
“ Pemisahan permainan-aturan tertentu dan data dari konsep-konsep dasar
seperti tabrakan dan permainanentitas yang berarti bahwa tim
bisa tumbuh dan mengkhususkan.
Kemudian permainan, seperti Quake III
Arena dan Epic Games ’s 1998 Unreal dirancang dengan
pendekatan ini dalam pikiran, dengan mesin dan konten dikembangkan secara
terpisah.Praktek seperti perizinan teknologi telah terbukti menjadi
aliran pendapatan tambahan yang berguna untuk beberapa pengembang game, sebagai
lisensi tunggal untuk high-end mesin permainan komersial dapat berkisar dari US
$ 10.000 hingga jutaan dolar, dan jumlah pemegang lisensi dapat mencapai
beberapa lusin perusahaan (seperti terlihat dengan Unreal
Engine).Setidaknya, mesin dapat digunakan kembali membuat sekuel permainan
berkembang lebih cepat dan lebih mudah, yang merupakan keuntungan berharga
dalam persaingan industri video game.
Sekarang hampir semua perusahaan game memiliki game
engine mereka sendiri, menggunakannya untuk membuat game mereka, dan
menyimpannya untuk diri sendiri. Semakin lama kebutuhan untuk game engine yang
makin modern semakin bertambah. Waktu demi waktu, game engine yang mereka
kembangkan sendiri mulai dirasa terlalu mahal untuk dikembangkan lebih lanjut.
Hal ini memicu beberapa developer untuk menciptakan game engine yang terbuka
untuk di franchise kan. Sebagai contoh adalah id Tech dan Unreal Engine. Game
Engine yang dijual dan di franchisekan secara umum semacam ini disebut dengan
middleware. Middleware menawarkan harga yang relatif lebih murah, dan bagi
kebanyakan studio game, menggunakan middleware merupakan solusi cepat dan
ekonomis ketimbang harus membangun sendiri engine game mereka. Konsep dari game
engine sebenernya cukup gampang, yaitu bahan dasar yang diperlukan sebuah game
untuk menjalankan tugasnya, merender pixel demi pixel, menghitung physiscs,
memperkirakan input tombol, dan lain hal, yang memungkinkan developer kreatif
dapat membuat sebuah game dengan engine yang sama menjadi unik satu sama lain.
Di analogikan sebagai sebuah mobil, game engine sudah merupakan bagian mobil,
sekitar 50% jadi. Mesin dan rangkaian sistem pengapian, sampai pembuangan.
Kurang body dan aksesoris. Sebuah game engine memungkinkan penggunaan kembali
komponen komponen yang dapat mempercepat hadirnya game menjadi nyata di layar
monitor mu. Beberapa diantara nya yang termasuk dengan itu adalah deteksi
tubrukan, tampilan grafis, setting dalam game, artificial intelligence dan lain
lain. Semua komponen tadi disatukan dalam satu pake game engine. Artist dan
Developer, dapat menambahkan pustaka texture dan model sendiri untuk dijadikan
tokoh utama atau setting dunia dalam sebuah engine. Sekali lagi dalam analogi
game, model dan texture dalam game engine bisa dibilang sebagai body dan
aksesoris mobil. Sebuah game engine dibagi lagi menjadi dua bagian besar. Yaitu
API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces ) adalah bagian operating
system, services dan libraries yang diperlukan untuk memanfaatkan beberapa
feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX. Sementara SDK adalah
kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap digunakan untuk memodifikasi
program yang menggunakan operating system dan services yang sama. Biasanya,
game engine menyertakan keduanya. Contohnya dalam Unreal Engine, menyiapkan
antarmuka baku bagi programmer untuk menciptakan game nya dengan mudah, melalui
scripting engine, yang disebut UnrealScript, dan juga libraries, yang berisi
model standar dan texture standar dan juga world editor yang disebut sebagai
UnrealED.
Tipe Tipe
Game Engine
Game engine biasanya datang dengan berbagai macam
jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrogramman. Tapi dalam
pembahasan sekarang ini, ketimbang harus me-list semua jenis game engine yang
ada di wikipedia, mendingan kita bahas garis besar nya saja.
Roll-your-own
game engine. Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya
menggunakan engine nya sendiri. Ini berarti mereka menggunakan API seperti XNA,
DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Disisi lain,
mereka kadang menggunakan libraries komersil atau malah open source. Terkadang
mereka malah membuat semuanya dari nol.
Biasanya, game engine tipe ini lebih disukai karena
selain kemungkinan besar tersedia gratis, juga memperbolehkan mereka, para
developer, lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan
untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya, banyak engine
yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Menara
Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine nya,
hanya untuk di tulis ulang semuanya dalam beberapa hari penggunaan karena
adanya bug kecil yang sangat mengganggu.
Mostly-ready game engines. Engine engine ini biasanya
sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer / programmer. Semuanya
termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model dan texture, dan segalanya.
Banyak dari mereka yang sudah benar benar matang, sehingga dapat langsung
digunakan untuk scripting sejak hari pertama.
Biasanya game engine semacam ini memiliki batasan
batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar
benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi terlalu banyak error
yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis,
dan masih memungkinkan game engine nya itu sendiri untuk mengoptimalkan kinerja
game nya. Banyak dari game engine seperti ini, Unreal Engine, Source Engine, id
Tech Engine dan sebagainya, yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus
membuat dari awal. Hal ini dengan serta merta menyingkat sangat banyak waktu
dan jelas, biaya dari para Developer game.
Point-and-click engines. Engine untuk point-and-click
merupakan engine yang sangat amat dibatasi, tapi dibuat sangat user friendly.
Kamu bahkan bisa mulai membuat game mu sendiri menggunakan engine seperti
GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding,
kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget.
Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis
interaksi yang bisa dilakukan, dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai
dari grafis, hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini nggak
berguna, bagi developer cerdas dan berdaya kreativitas tinggi, game engine
bapuk seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti flow.
Game engine seperti ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat
waktu pemrogramman, dan secepatnya merilis game game mereka.
Jenis-Jenis
Game Engine
Open source
game engine
– Blender
– Golden T Game Engine (GTGE)
– DXFramework
– Ogre
– jMonkeyEngine (jME)
– Panda3D
– Sphere
dll.
– Golden T Game Engine (GTGE)
– DXFramework
– Ogre
– jMonkeyEngine (jME)
– Panda3D
– Sphere
dll.
Commercial
engines/game engine berbayar (komersial):
– Alamo
– A.L.I.V.E
– BigWorld
– DXStudio
– Dunia Engine
– Euphoria
– GameStudio
– Jade Engine
– Jedi
– Medusa
– RPG Maker VX
– RPG Maker XP
– RPG Maker 2003
– RPG Maker 95
– Vision Engine
Beberapa mesin permainan hanya menyediakan waktu-nyata
(real-time), bukan kemampuan render 3D dari beragam fungsi yang diperlukan oleh
permainan. Mesin ini mengandalkan permainan pengembang untuk melaksanakan
seluruh fungsi ini atau merakit dari komponen middleware permainan lainnya.
Mesin jenis ini umumnya disebut sebagai “mesin grafis,” “mesin rendering,” atau
“mesin 3D” bukannya yang lebih mencakup istilah “mesin permainan.” Namun,
terminologi ini tidak konsisten digunakan sebagai banyak fitur lengkap mesin
game 3D disebut hanya sebagai “mesin 3D.” Beberapa contoh dari mesin grafis
adalah: RealmForge, Truevision3D, ogre, Crystal Space, Genesis3D, Irrlicht dan
JMonkey Engine. Permainan modern atau mesin grafis umumnya memberikan adegan
grafik, yang merupakan berorientasi objek representasi dari dunia permainan 3D
yang sering menyederhanakan desain permainan dan dapat digunakan untuk
rendering lebih efisien dari dunia maya yang luas.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar